Rabu, 01 November 2017

Pengantar Pendidikan

TEORI PENDEKATAN PENGAJARAN PSIKOLOGI HUMANISTIK
1.   Munculnya Psikologi Humanistik
Psikolagi analisis yang menekankan perlunya mempelajari keseluruhan pribadi manusia, dan mendukung penggunaan metode casestudy daripada eksperimen, telah dikritik karena prinsipnya cenderung mengkarakteristikkan manusia dalam pengertian mrkanistik. Bahkan beberapa konsepsi kognitif telah ditantang karena sangat mengandalkan komputer sebagai modal berpikir manusia.
Pada tahun 1960-an psikologi humanistik timul sebagai salah satu gerakan yang mengusulkan studi tentang manusia yang benar-benar sebagai manusia. Kritik terutama ditunjukan terhadap “noebehavioristic” dan “psychoanalysis”. Promotor-promotor “psikologi humanistik” merupakan kekuatan ketiga dalam psikologi.
Ide dasar psikologi humanistik difokuskan pada “personality theory” dan “clinical psychology theory”. Sebagai penemu “psikologi humanistik” adalah Abraham H. Maslow yang menulis buku “toward a psychology ogf Being” (1962). Tetapi ide-ide Maslow tidak mendominasi konsep-konsep psikologi humanistik, bahkan yang lebih banyak dari kawan-kawannya seperti: Sigmund Freud, Carl R Rogers, Gordon W. Allpot, Arthur W. Combos, Charlotte Bhuler, James FT Bugental dan lain-lain.
Beberapa hal yang dominan dalam psikologi humanistik diantaranya:
a.   Mereka menekankan bahwa psikologi seharusnya memperlakukan “keseluruhan pribadi manusia” meliputi keseluruhan aspek-aspeknya.
b.   Mereka menekankan kepada aktivitas dari sudut pandang orangnya daripada sudut pandang peninjaunya. Pengikut psikologi humanistik menyatakan bahwa dalam melihat manusia sebagian besar ahli-ahli psikologi mengamil sudut padang orang ketiga, sedangkan cara yang paling nyata untuk mempelajari psikologi adalah melalui dirinya sendiri.
c.    Mereka juga menekankan kepada “self-actualization”, “self-fulfillment” atau “self-realization”.
d.   Mengenai perkembangan pribadi seseorang dalam arah apapun, orang tersebut selalu memilih atau menilai.
Karena itu, pemahaman diri untuk membuat pilihan yang lebih baik tentang arah pertumbuhan dan kreativitasnya sebagai suatu alat pemenuhan diri merupakan konsep sentral dalam teori ini.

2.   Psikologi Humanistik dan Impilkasinya dalam Pendidikan
Beberapa ahli psikologi umanistik telahmeneliti implikasi pendidikan yang dapat diperoleh dari sudut pandang mereka. Pandangan, praktis di antarany amenyokong gagasan bahwa “kita berbuat sebagaimana kita lakukan”. Orientasi teori psikologis tersebut umumnya disebut “existential”, “perceptual”, “interactional”, “phonomonological”. Ada empat gambaran dasar perilaku manusia:
a.   Bertingkah laku dan belajar adalah hasil dari pengalaman.
b.   Tingkah laku yang ada dapat dilaksanakan sekarang.
c.    Semua individu manusia di manapun memiliki dorongan dasar terhadap kesehatan dan aktualisasi.
d.   Sebagian besar kelakuan individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri.
Maslow menegaskan konsepsi humanistik tentang pendidikan sangat berbeda dengan anggapan konsep tradisional. Ia menuntut perubahan arah pendidikan bukan hanya sekedar perbaikan pelaksanaan pendidikan saat ini.
Maslow menyatakan bahwa psikologi humanistik menyediakan filsafat pendidikan yang merupakan filsafat baru yang mampu melakukan perubahan mendasar dalam konsepsi pendidikan. Ia berpendapat bahwa latihan-latihan yang dilaksanakan di kelas yang berasal dari teori psikologi belajar dianggap tidak memadai dan tidak tepat untuk keperluan pelajar. Ia beranggapan bahwa latihan hanya permulaan belajar yang kurang bermanfaat untuk siswa. Belajar yang sesungguhnya sesuai dengan pendapat para pengikut psikologi humanistik harus melibatkan dan meliputi keseluruhan pribadi manusia bukan sekedar mempersiapkan mereka dengan fakta-fakta untuk diingat. Pengalaman-pengalaman belajar yang sesungguuhnya harus menambah kesanggupan para pelajar, baik dalam menemukan kualitasdirinya maupun gambaran tentang cinta, pengalaman dan berfikir yang membuat mereka menjadi manusia yang mempunyai keutuhan pribadi.
Para pendidik mempunyai tanggung jawab besar untuk menolong para siswa menjadi manusia yang berkembang secara lebih utuh. Belajar yang berguna harus meliputi pribadi siswa dan relevan dengan corak individu, kebutuhan dan perkembangannya. Walaupun mereka mengakui bahwa pengalaman puncak seseorang jarang terjadi bagi sebagian besar manusia, dan sangat jarang bagi keseluruhan manusia. Psikologi humanistik menganggap bahwa pendidik seharusnya mendorong, bukan menahan sensitivitas siswa terhadap suatu perasaan. Mereka mengakui pentingnya fakta dan pengetahuan yang mutakhir, namun jauh lebih penting lagi bagaimana siswa memperoleh pengetahuan baru.
Mereka berpendapat bahwa guru dikarakteristikan sebagai seorang fasilitator yang mencoba menolong menyiapkan suatu kondisi agar siswa dapat bebas merasakan dan mengembangkan emosionalnya, intelektual dan motoriknya. Karen aitu, psikologi humanistik memfokuskan kepada penciptaan jenis intelektual dan emosional sehingga siswa dapat tumbuh intelektual dan afektifnya.

Salah satu hal yang harus diketahui adalah penerima siswa sebagai individu yang berbeda-beda.

1 komentar:

  1. The Best Rules for Baccarat - Wolverione
    Baccarat is the easiest and easiest way to bet. It videodl.cc involves 바카라 사이트 betting on the favorite team in the game with the 메리트 카지노 쿠폰 least amount of cards. As mentioned in this game,

    BalasHapus

Puisi

INTUISI Karya Anggun Fitria Anindhi Deretan lampu benderang Menerangi sejengkal langkah tak goyah Bukan puncak namun perjalanan ...