TEORI ANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Analisis Kesalahan Berbahasa
Salah satu karakteristik
pendekatan komunikatif berkaitan dengan kesalahan berbahasa. Kesalahan
berbahasa dianggap sebagai bagian dari proses belajar mengajar. Ini berarti
bahwa kesalahan berbahasa adalah bagian intergral dari pembelajaran bahasa,
baik pembelajaran bahasa yang bersifat informal maupun yang bersifat formal.
Kaitan antara pembelajaran bahasa dan kesalahan berbahasa sangat erat.
Kesalahan berbahasa tidak hanya
dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa kedua (B2), tetapi juga dibuat oleh
siswa yang mempelajari bahasa ibunya (B1). Siswa yang mempelajari bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris sering kali melakukan kesalahan berbahasa baik
secara lisan maupun tulisan.
Kesalahan berbahasa yang dibuat
oleh siswa dalam proses pembelajaran menggambarkan tujuan pembelajaran tidak
tercapai. Semakin tinggi kualitas kesalahan berbahasa, maka semakin sedikit
tujuan pembelajaran bahasa yang tercapai. Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh
siswa harus dikurangi sampai ke batas sekecil-kecilnya jika mungkin dihilangkan
sama sekali. Hal ini dapat tercapai jika pengajar bahasa telah mengkaji secara
mendalam segala aspek seluk-beluk kesalahan berbahasa itu. Pengajian segala
aspek seluk-beluk kesalahan berbahasa itulah yang diartikan istilah analisis
kesalahan (anakes).
Anakes mempunyai langkah-langkah
yang meliputi (1) pengumpulan sampel, (2) pengidentifikasian kesalahan, (3)
penjelasan kesalahan, (4) pengklasifikasian kesalahan, dan (5) pengevaluasian
kesalahan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa
analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan
oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian
kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut,
pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian
atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu (Ellis, 1986: 296).
B.
Tujuan dan
Manfaat Analisis Kesalahan Berbahasa
Setiap kegiatan pasti memiliki
tujuan. Seperti halnya dengan analisis kesalahan. Menganalisis kesalahan
berbahasa yang dibuat oleh pembelajar bahasa jelas dapat memberikan manfaat
tertentu karena pemahaman terhadap kesalahan itu merupakan umpan balik yang
berguna bagi pengevaluasian dan perencanaan menyusun materi dan strategi
pembelajaran bahasa di kelas. dapat dikatakan bahwa analisis kesalahan
bertujuan untuk:
1.
Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan
dalam kelas dan buku teks, misalnya urutan dari yang mudah ke yang suar, dari
sederhana ke yang kompleks, dan seterusnya;
2.
Menentukan jenjang penekanan, penjelasan, dan pelatihan
berbagai butir bahan yang diajarkan;
3.
Merencanakan pelatihan dan pembelajaran remidial;
4.
Memilih butir-butir pengujian kemahiran siswa (Sridhar
dalam tarigan, 1990: 69).
Tujuan analisis kesalahan
berbahasa bersifat aplikatif, artinya memperbaiki dan mengurangi kesalahan
berbahasa para siswa. Tujuan semacam ini ternyata mengabaikan hal yang penting,
yaitu penyusunan atau pengembangan teori pembelajaran mengenai performasi
siswa. Padahal, tujuan analisis kesalahan berbahasa tidak hanya bersifat
aplikatif, tetapi juga bersifat teoritis.
Pengkajian kesalahan para siswa
dalam ber-B2 yang sedang dipelajarinya menghasilkan pemahaman yang mendalam
tentang:
1.
Hakikat strategi belajar;
2.
Hipotesis yang digunakan oleh siswa;
3.
Hakikat sistem komunikasi fungsional atau bahasa yang di
susun oleh siswa.
Aspek teoritis analisis kesalahan
sama pentingnya dengan pengkajian itu sendiri, yaitu pemerolehan bahasa para
siswa tersebut yang pada giklirannya dapat memberikan pemahaman ke arah proses
pemerolehan bahasa secara umum.
Para ahli analisis kesalahan
sependapat bahwa tujuan analisis kesalahan yang bersifat aplikatif kurang memadai.
Tujuan serupa ini hanya cocok untuk konsep yang memandang pembelajaran bahasa
dari sudut pandang guru. Kini pembelajaran bahasa harus pula dilihat dari sudut
siswa. Dengan demikian, secara singkat tujuan analisi kesalahan bersifat
teoritis-aplikatif.
Secara umum, analisis kesalahan
berbahasa memiliki manfaat praktis dan teoritis. Manfaat praktis analisis
kesalahan berbahasa berkaitan dengan pembelajaran bahasa, yaitu sebagai masukan
untuk penyusunan materi pembelajaran bahasa. Sedangkan manfaat teoritisnya
adalah sebagai usaha untuk memberikan landasan yang kuat tentang pemerolehan
bahasa anak dan mendiskripsikan perkembangan penguasaan bahasa ibu atau bahasa
kedua (B2) dalam proses pembelajaran bahasa kedua.
Analisis kesalahan biasanya
digunakan pada bahasa yang sedang dipelajari atau bahasa target (B2). Analisis
kesalahan bermanfaat sebagai sarana peningkatan pembelajaran bahasa. Analisis
kesalahan dapat menumbuhkembangkan wawasan guru dalam mengajar dan para penulis
buku teks bahasa Indonesia dalam mengatasi kesulitan-kesulitan bahsa yang
dihapadi para pembelajar bahasa.
C.
Metode Analisis
Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa yang
diperbuat oleh siswa saat berlatih atau mengikuti ulangan perlu dicatat dengan
cermat oleh guru. Hasil analisis kesalahan berbahasa tersebut dapat digunakan
sebagai dasar dalam memperbaiki komponen proses belajar mengajar bahasa
berikutnya. Komponen yang dimaksud meliputi:
1.
Tujuan
Merumuskan tujuan pembelajaran lebih tepat.
2.
Bahan
-
Menyusun bahan pembelajaran yang lebih sempurna
-
Menentukan urutan penyajian bahan pembelajaran
-
Menetapkan penekanan bahan pembelajaran
-
Menyusun bahan pembelajaran yang dilatihkan
-
Memilih sumber bahan pembelajaran
3.
Penyajian
-
Memilih metode penyajian yang sesuai dengan tujuan dan
bahan
-
Memilih metode yang menantang dan menstimulasi siswa
untuk belajar
-
Menerapkan metode penyajian yang menarik dan bervariasi
4.
Media
-
Memilih media pembelajaran yang serasi, fungsional sesuai
dengan tujuan dan bahan pembelajaran
-
Membuat gambar atau diagram yang diperlukan
-
Memilih dan melatih siswa untuk mendemonstrasikan
sesuatu, misalnya deklamasi, membacakan, atau mendramatisirkan suatu peran atau
lakon.
5.
Penilaian
-
Menyusun kisi-kisi penilaian
-
Menyusun butir-butit penilaian yang sesuai dengan tujuan
bahan pembelajaran
Analisis kesalahan berbahasa
adalah suatu prosedur kerja. Sebagai suatu prosedur kerja, analisis kesalahan
berbahasa mempunyai langkah-langkah kerja tertentu. Langkah-langkah kerja
tertentu inilah yang dinamakan metode analsis kesalahan berbahasa. Metode analisis
kesalahan berbahasa meliputi:
1.
Mengumpukan data
Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa
dikumpulkan. kesalahan berbahasa itu diperoleh dari hasil ulangan, latihan
menulis, membaca, berbicara, dan menyimak.
2.
Mengidentifikasi kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi
kesalahan berdasarkan tataran kebahasaan, misalnya kesalahan fonologis,
morfologis, sintaktis, wacana, dan semantis.
3.
Memeriksa kesalahan
Kegiatan yang dilakuakn adalah mengurutkan kesalahan
berdasarkan frekuensi terjadinya kesalahan.
4.
Mennjelaskan kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan apa yang
salah, penyebab kesalahan, dan cara memperbaiki kesalahan.
5.
Memprediksi tataran kebahasaan yang rawan kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah memperkirakan tataran
kebahasaan yang dipelajari oleh siswa yang potensial mendatangkan kesalahan,
misalnya daerah fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, atau semantis.
6.
Mengoreksi kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah memperbaiki kesalahan
yang ada, mencari cara yang tepat untuk mengurangi dan bila dapat menghilangkan
kesalahan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan menyempurnakan komponen proses
belajar mengajar bahasa seperti tujuan, bahan, metode, media, dan penilaian.
DAFTAR
PUSTAKA
Gufron, Syamsul. 2015. Kesalahan Berbahasa: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ombak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar