Minggu, 29 Oktober 2017

Kesalahan Berbahasa: Teori dan Aplikasi

TEORI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
BAB I PENDAHULUAN

A.     Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa
Salah satu karakteristik pendekatan komunikatif berkaitan dengan kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa dianggap sebagai bagian dari proses belajar mengajar. Ini berarti bahwa kesalahan berbahasa adalah bagian intergral dari pembelajaran bahasa, baik pembelajaran bahasa yang bersifat informal maupun yang bersifat formal. Kaitan antara pembelajaran bahasa dan kesalahan berbahasa sangat erat.
Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa kedua (B2), tetapi juga dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa ibunya (B1). Siswa yang mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sering kali melakukan kesalahan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan.
Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa dalam proses pembelajaran menggambarkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Semakin tinggi kualitas kesalahan berbahasa, maka semakin sedikit tujuan pembelajaran bahasa yang tercapai. Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa harus dikurangi sampai ke batas sekecil-kecilnya jika mungkin dihilangkan sama sekali. Hal ini dapat tercapai jika pengajar bahasa telah mengkaji secara mendalam segala aspek seluk-beluk kesalahan berbahasa itu. Pengajian segala aspek seluk-beluk kesalahan berbahasa itulah yang diartikan istilah analisis kesalahan (anakes).
Anakes mempunyai langkah-langkah yang meliputi (1) pengumpulan sampel, (2) pengidentifikasian kesalahan, (3) penjelasan kesalahan, (4) pengklasifikasian kesalahan, dan (5) pengevaluasian kesalahan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu (Ellis, 1986: 296).

B.      Tujuan dan Manfaat Analisis Kesalahan Berbahasa
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan. Seperti halnya dengan analisis kesalahan. Menganalisis kesalahan berbahasa yang dibuat oleh pembelajar bahasa jelas dapat memberikan manfaat tertentu karena pemahaman terhadap kesalahan itu merupakan umpan balik yang berguna bagi pengevaluasian dan perencanaan menyusun materi dan strategi pembelajaran bahasa di kelas. dapat dikatakan bahwa analisis kesalahan bertujuan untuk:
1.      Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalnya urutan dari yang mudah ke yang suar, dari sederhana ke yang kompleks, dan seterusnya;
2.      Menentukan jenjang penekanan, penjelasan, dan pelatihan berbagai butir bahan yang diajarkan;
3.      Merencanakan pelatihan dan pembelajaran remidial;
4.      Memilih butir-butir pengujian kemahiran siswa (Sridhar dalam tarigan, 1990: 69).
Tujuan analisis kesalahan berbahasa bersifat aplikatif, artinya memperbaiki dan mengurangi kesalahan berbahasa para siswa. Tujuan semacam ini ternyata mengabaikan hal yang penting, yaitu penyusunan atau pengembangan teori pembelajaran mengenai performasi siswa. Padahal, tujuan analisis kesalahan berbahasa tidak hanya bersifat aplikatif, tetapi juga bersifat teoritis.
Pengkajian kesalahan para siswa dalam ber-B2 yang sedang dipelajarinya menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang:
1.      Hakikat strategi belajar;
2.      Hipotesis yang digunakan oleh siswa;
3.      Hakikat sistem komunikasi fungsional atau bahasa yang di susun oleh siswa.
Aspek teoritis analisis kesalahan sama pentingnya dengan pengkajian itu sendiri, yaitu pemerolehan bahasa para siswa tersebut yang pada giklirannya dapat memberikan pemahaman ke arah proses pemerolehan bahasa secara umum.
Para ahli analisis kesalahan sependapat bahwa tujuan analisis kesalahan yang bersifat aplikatif kurang memadai. Tujuan serupa ini hanya cocok untuk konsep yang memandang pembelajaran bahasa dari sudut pandang guru. Kini pembelajaran bahasa harus pula dilihat dari sudut siswa. Dengan demikian, secara singkat tujuan analisi kesalahan bersifat teoritis-aplikatif.
Secara umum, analisis kesalahan berbahasa memiliki manfaat praktis dan teoritis. Manfaat praktis analisis kesalahan berbahasa berkaitan dengan pembelajaran bahasa, yaitu sebagai masukan untuk penyusunan materi pembelajaran bahasa. Sedangkan manfaat teoritisnya adalah sebagai usaha untuk memberikan landasan yang kuat tentang pemerolehan bahasa anak dan mendiskripsikan perkembangan penguasaan bahasa ibu atau bahasa kedua (B2) dalam proses pembelajaran bahasa kedua.
Analisis kesalahan biasanya digunakan pada bahasa yang sedang dipelajari atau bahasa target (B2). Analisis kesalahan bermanfaat sebagai sarana peningkatan pembelajaran bahasa. Analisis kesalahan dapat menumbuhkembangkan wawasan guru dalam mengajar dan para penulis buku teks bahasa Indonesia dalam mengatasi kesulitan-kesulitan bahsa yang dihapadi para pembelajar bahasa.

C.      Metode Analisis Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa yang diperbuat oleh siswa saat berlatih atau mengikuti ulangan perlu dicatat dengan cermat oleh guru. Hasil analisis kesalahan berbahasa tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki komponen proses belajar mengajar bahasa berikutnya. Komponen yang dimaksud meliputi:
1.      Tujuan
Merumuskan tujuan pembelajaran  lebih tepat.
2.      Bahan
-          Menyusun bahan pembelajaran yang lebih sempurna
-          Menentukan urutan penyajian bahan pembelajaran
-          Menetapkan penekanan bahan pembelajaran
-          Menyusun bahan pembelajaran yang dilatihkan
-          Memilih sumber bahan pembelajaran
3.      Penyajian
-          Memilih metode penyajian yang sesuai dengan tujuan dan bahan
-          Memilih metode yang menantang dan menstimulasi siswa untuk belajar
-          Menerapkan metode penyajian yang menarik dan bervariasi
4.      Media
-          Memilih media pembelajaran yang serasi, fungsional sesuai dengan tujuan dan bahan pembelajaran
-          Membuat gambar atau diagram yang diperlukan
-          Memilih dan melatih siswa untuk mendemonstrasikan sesuatu, misalnya deklamasi, membacakan, atau mendramatisirkan suatu peran atau lakon.
5.      Penilaian
-          Menyusun kisi-kisi penilaian
-          Menyusun butir-butit penilaian yang sesuai dengan tujuan bahan pembelajaran
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja. Sebagai suatu prosedur kerja, analisis kesalahan berbahasa mempunyai langkah-langkah kerja tertentu. Langkah-langkah kerja tertentu inilah yang dinamakan metode analsis kesalahan berbahasa. Metode analisis kesalahan berbahasa meliputi:
1.      Mengumpukan data
Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa dikumpulkan. kesalahan berbahasa itu diperoleh dari hasil ulangan, latihan menulis, membaca, berbicara, dan menyimak.
2.      Mengidentifikasi kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi kesalahan berdasarkan tataran kebahasaan, misalnya kesalahan fonologis, morfologis, sintaktis, wacana, dan semantis.
3.      Memeriksa kesalahan
Kegiatan yang dilakuakn adalah mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi terjadinya kesalahan.
4.      Mennjelaskan kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan apa yang salah, penyebab kesalahan, dan cara memperbaiki kesalahan.
5.      Memprediksi tataran kebahasaan yang rawan kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah memperkirakan tataran kebahasaan yang dipelajari oleh siswa yang potensial mendatangkan kesalahan, misalnya daerah fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, atau semantis.
6.      Mengoreksi kesalahan
Kegiatan yang dilakukan adalah memperbaiki kesalahan yang ada, mencari cara yang tepat untuk mengurangi dan bila dapat menghilangkan kesalahan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan menyempurnakan komponen proses belajar mengajar bahasa seperti tujuan, bahan, metode, media, dan penilaian.


DAFTAR PUSTAKA
Gufron, Syamsul. 2015. Kesalahan Berbahasa: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ombak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi

INTUISI Karya Anggun Fitria Anindhi Deretan lampu benderang Menerangi sejengkal langkah tak goyah Bukan puncak namun perjalanan ...