Minggu, 29 Oktober 2017

Contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) SMA Terbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       :   SMA Negeri 1 Kota Mungkid
Mata Pelajaran            :   Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : X, 1
Alokasi Waktu             : 4 X 45 ( 2 pertemuan)
A.    Kompetensi Inti (KI)
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan)
KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang  dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.    Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar
Indikator
3.3
Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
3.3.1

3.3.2

3.3.3
Menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan isi
Menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan hubungan kausalitas
Menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan topik
4.3
Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis
4.3.1

4.3.2
Menulis kembali informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) pada teks eksplanasi
Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks eksplanasi yang disusun

C.   Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis proyek) siswa dapat bekerja mandiri dan jujur dalam menentukan informasi (pengetahuan dan urutan kejadian), menemukan gagasan pokok dan fakta penting teks eksplanasi, dan memberikan tanggapan terhadap teks eksplanasi teman.

D.   Materi Pembelajaran
1.   Faktual
a.   Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       : Proses Terjadinya Banjir
Sumber            : http://www.informasibelajar.id/contoh-teks-eksplanasi, diunduh pada 18 Agustus 2017
b.   Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       : Proses Terjadinya Tsunami
Sumber            : http://www.eduspensa.id/contoh-teks-eksplanasi-tsunami-beserta struktur.html, diunduh pada 18 Agustus 2017
c.    Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       : Proses Terjadinya Pelangi
Sumber            : http://contohmajasku.blogspot.co.id/2017/02/contoh-teks-eksplanasi-pelangi.html?m=1, diunduh pada 18 Agustus 2017
d.   Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       : Dampak Sosial yang Ditimbulkan Imigran Gelap di Indonesia
Sumber            : http://www.kompasiana.com/febbyfadillah/dampak-imigran-gelap-di Indonesia, diunduh pada 18 Agustus 2017
e.   Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       :   Meninjau Problematika Kemiskinan di Sekitar Kehidupan Manusia
Sumber            :   http://www.yuksinau.com/2016/10/contoh-teks-eksplanasi-sosial-beserta-struktur.html, diunduh pada 18 Agustus 2017
f.     Contoh teks eksplanasi
Judul Teks       :   Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan dalam Interaksi Sosial
Sumber            : http://www.bebekkecil27.blogspot.com/24/11/2016/contoh-teks-eksplanasi-sosial, diunduh pada 18 Agustus 2017
2.   Konseptual
a.   Pemahaman pengertian, ciri-ciri, fakta, dan tanggapan dalam teks eksplanasi.
b.   Pemahaman isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik.
c.    Pemahaman gagasan pokok  dan fakta penting teks eksplanasi
d.   Pemahaman menanggapi teks eksplanasi
e.   Pemahaman menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi
f.     Pemahaman mengabstraksikan atau menyajikan kembali teks eksplanasi
3.   Prosedural
a.   Langkah-langkah mengidentifikasi dan mengonstruksi teks eksplanasi
b.   Memahami isi vidio fenomena sosial dan alam
c.    Memahami informasi berupa pengetahuan, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik dalam vidio.
d.   Memahamai isi teks eksplanasi
e.   Memahami gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi
f.     Menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi dan menyajikan kembali teks eksplanasi
4.   Metakognitif
Menyimpulkan relevansi atas kemanfaatan pemahaman teks eksplanasi terhadap kehidupan.

E.   Pendekatan/ Metode/ Model
1.    Pendekatan  : Saintific Learning
2.    Metode        : Diskusi, ceramah, penugasan.
3.    Model          : Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek)

F.   Media/ Alat dan Bahan
1.   Media/ Alat  : Laptop, LCD Projektor
2.   Bahan          : Teks Eksplanasi

G.   Sumber Belajar
1.    Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)

H.   Kegiatan Pembelajaran
1.    Pertemuan ke-1
Tahap Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1.  Peserta didik merespon salam dari guru sebagai tanda mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.
2.   Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berkaitan  dengan materi pembelajaran sebelumnya tentang teks prosedur kompleks (tanya jawab).
3.    Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif tentang hal-hal yang akan dipela­jari dan dikuasai khususnya tentang informasi (pengetahuan dan urutan kejadian), dan mengonstruksi informasi teks eksplanasi
4.  Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus dilakukan peserta didik melalui tayangan LCD projektor
10 menit
Kegiatan Inti


Simulasi dan Identifikasi Masalah
5.    Peserta didik mencermati contoh teks eksplanasi yang diberikan oleh guru
70 menit
























Mengumpulkan Informasi
6.    Peserta didik menemukan dan mencatat pengertian, ciri-ciri, fakta, dan tanggapan dalam teks eksplanasi
7.    Peserta didik menemukan dan mencatat  isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik dalam teks eksplanasi
8.    Peserta didik menemukan dan mencatat  gagasan pokok  dan fakta penting teks eksplanasi
Mengolah Informasi
9.    Peserta didik merumuskan fakta, dan tanggapan dalam teks eksplanasi dalam kelompok
10. Peserta didik merumuskan isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik teks eksplanasi dalam kelompok
11. Peserta didik merumuskan gagasan pokok  dan fakta penting teks eksplanasi dalam kelompok

Verifikasi Hasil
12. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang isi, fakta penting, hubungan klausalitas, dan gagasan pokok teks eksplanasi
13. Peserta dari kelompok lain menyampaikan tanggapan
Generalisasi
14. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi tentang unsur, struktur, dan kaidah resendsi fiksi dan nonfiksi
Kegiatan Penutup


15.   Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru tentang pengertian, ciri-ciri, urutan kejadian, gagasan pokok, dan fakta penting dalam teks eksplanasi dengan bersungguh-sungguh
16.   Peserta didik bersama guru melakukan refleksi tentamg proses pembelajaran yang sudah dilakukan
17. Peserta didik menerima penjelasan tentang tugas mempelajari konstruksi informasi dan abstraksi dalam teks eksplanasi dengan penuh tanggung jawab.
10 menit

2.    Pertemuan ke-2
Langkah Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1.        Peserta didik merespon salam dari guru sebagai tanda mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.
2.      Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berkaitan  dengan materi pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi secara proaktif  tentang hal-hal yang akan dipela­jari dan dikuasai khususnya tentang tentang informasi (pengetahuan dan urutan kejadian), dan mengonstruksi informasi teks eksplanasi
3.     Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus dilakukan peserta didik melalui LCD Projektor
10 menit
Kegiatan Inti



Mengidentifikasi dan Merumuskan Projek
5.    Peserta didik berdiskusi membaca dan menganalisis teks eksplanasi yang telah dirumuskan gagasan pokok dan fakta pentingnya
70 menit






Mengumpulkan Informasi
6.    Peserta didik mengidentifikasi informasi-informasi dalam teks eksplanasi yang akan di abstraksi 
7.    Peserta didik  bersama anggota kelompok mengidentikasi isi, fakta penting, hubungan klausalitas, dan gagasan pokok teks eksplanasi
Mengolah Informasi
8.    Peserta didik menuliskan kembali teks eksplanasi menggunakan bahasa sendiri
Verifikasi Hasil
9.    Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang isi, fakta penting, hubungan klausalitas, dan gagasan pokok teks eksplanasi
10. Peserta dari kelompok lain menyampaikan tanggapan
Kegiatan Penutup
11. Guru bersama murid menyimpulkan hasil diskusi dalam menulis ulang teks eksplanasi
12. Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran dalam menulis kembali teks eksposisi dalam kaitnnya dengan kegunaan sehari-hari.
13. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi tentamg proses pembelajaran yang sudah dilakukan
14. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
15. Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran dari guru
10 menit

1.    Penilaian
  1. Penilaian Sikap
a.     Teknik penilaian       : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b.     Bentuk penilaian      : lembar pengamatan
c.     Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2.     Pengetahuan
Jenis/Teknik tes             :  tertulis dan lisan
Bentuk tes                      : uraian
a.  Tertulis
b.  Penugasan
c.  Instrumen Penilaian (terlampir)
  1. Keterampilan
a.   Teknik/Bentuk Penilaian       : Praktik/Performence
b.   Bentuk                        : Fortofolio
c.    Instrumen Penilaian    : (terlampir)

   
Mengetahui,                                                                    Kota Mungkid, 7 Agustus  2017
Guru Pamong Bahasa Indonesia,                              Guru PPL,





 Drs. SUGENG RIYANTO                                          YULI KURNIAWATI
 NIP 19671214 199412 1 001                                            NIM 1410301003




 Lampiran 1
Materi Pembelajaran
1.   Faktual
a.   Contoh Teks Eksplanasi
PROSES TERJADINYA BANJIR
Kita tahu bahwa di Indonesia sering sekali terjadi fenomena alam yaitu banjir, terutama pada saat musim penghujan. Banjir disebut sebagai bencana alam karena fenomena alam ini sangat merugikan sekali bagi masyarakat. banjir sendiri dapat diartikan sebagai kurangnya atau tidak cukupnya kapasitas sungai, danau, drainase atau aliran air lainnya untu menampung debit air yang jumlahnya sangat banyak. Karena itu, air akan meluap dan akan memasuki lingkungan sekitarnya.
Umumnya masyarakat yang tinggal di kota yang padat akan menempati tempat yang seharusnya tidak ditinggali, salah satunya yaitu bantaran sungai. Karena banyak yang tinggal disana mengakibatkan kapasitas dari sungai itu sendiri akan berkurang, ditambah dengan perilaku membuang sampah sembarangan semakin memperburuk keadaan. Akibatnya juga akan berdampak pada masyarakat itu sendiri yaitu lingkungannya akan terendam banjir.
Ada dua faktor yang memicu terjadinya bencana banjir, yaitu faktor alam dan faktor sosial. Faktor alam yaitu banjir yang disebabkan karena faktor alam. Alam akan menghasilkan hujan deras yang terjadi dalam waktu yang cukup lama, akibatnya, daerah-daerah seperti sungai, danau dan daerah penampung lainnya akan meluap karena tidak bisa menampung kapasitas air yang masuk kedalamnya. Setelah itu, air akan meluber ke daerah sekitarnya termasuk ke pemukiman warga sekitar. Selain itu, ada juga banjir lahar dingin yang disebabkan karena erupsi gunung berapi.
Faktor kedua yaitu faktor sosial. Faktor sosial ini sering sekali menjadi penyebab terjadinya banjir akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia yang merusak alam. Yang paling terlihat adalah perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan termasuk di sungai. Selain itu, membangun di daerah resapan juga mengakibatkan terjadinya bencana banjir.
Mendangkalnya permukaan sungai dan hilangnya daerah resapan mengakibatkan semua proses yang seharusnya terjadi dengan baik akan kacau, seperti misalnya sungai yang menyempit karena banyaknya tumpukan sampah mengakibatkab daya tampung dari sungai menjadi sedikit dan juga hilangnya daerah resapan akan membuat air hujan akan sulit untuk masuk kedalam tanah, akibatnya semua air tersebut akan masuk ke pemukiman warga dan terjadilah bencana banjir.
Berdasarkan pemaparan diatas, kita bisa menarik kesimpulan, bahwasanya bencana banjir tidak semata-mata karena faktor alam saja, tetapi masih ada faktor sosial yang mana manusialah yang menjadi pelakunya. Untuk itu, jangan hanya menyalahkan alam saja, tetapi juga kita harus mengoreksi diri kita masing-masing yang sebenarnya kitalah yang menyebabkan bencana banjir itu terjadi.

PROSES TERJADINYA TSUNAMI
Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves).
Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktvitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.
Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/Jam, hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi juga oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

PROSES TERJADINYA PELANGI
Pelangi adalah suatu fenomena alam yang terjadi setiap selesai hujan. Pelangi membentuk warna-warna indah di langit yang muncul di cakrawala melengkung dari satu ujung ke ujung lainnya. Banyak orang yang menyukai pelangi, tak heran bila kemudian pelangi dijadikan suatu simbol keceriaan dan kebahagiaan yang berlaku secara universal.
Terjadinya pelangi sendiri dapat dijelaskan secara sains dan ilmu fisika. Menurut ilmu sains, pelangi terjadi karena diakibatkan proses pembiasan cahaya oleh prisma air hujan sehingga menciptakan spektrum warna. Cahaya matahari yang dibiaskan oleh titik-titik air hujan bergerak menjauhi partikel-partikel datangnya air hujan. Inilah yang kemudian membuat bentuk pelangi melengkung seperti bentuk busur panah. Syarat terjadinya pelangi ada 3, yaitu adanya cahaya matahari, redanya hujan, serta objek yang melihatnya. Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber cahaya yang dibiaskan oleh prisma air hujan. Tanpa cahaya matahari tidak akan pernah ada pelangi. Inilah yang menyebabkan mengapa pada malam hari kita tidak akan pernah menemukan adanya pelangi yang terbias di langit sekitar rumah kita. begitupun bila kondisi siang yang mendung tanpa ada matahari yang masuk menembus awan-awan tebal.
Selain cahaya matahari, redanya hujan juga menjadi syarat utama terjadinya pelangi. Hujan yang reda menyisakan butiran-butiran air berukuran kecil yang berfungsi sebagai prisma penghasil ilusi optik. Cahaya matahari dipendarkan dan dibiaskan menjadi beragam warna indah dengan urutan merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna-warna tersebut sering disingkat menjadi mejiku-hibiniu. Dan syarat terakhir terjadinya pelangi adalah adanya objek yang melihat atau mengamatinya pada titik yang tepat. Artinya, pelangi sebetulnya hanya sebuah ilusi optik. Kita bisa melihat pelangi dari suatu titik. Namun orang yang berada di sekitar tempat munculnya pelangi bisa tidak melihatnya atau melihat tapi pada titik muncul yang lain.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan adanya 3 syarat atau penyebab terjadinya pelangi. Terlepas dari penyebab dan syarat-syarat tersebut, yang jelas pelangi tetap indah dan menarik untuk diamati.

DAMPAK SOSIAL YANG DITIMBULKAN OLEH IMIGRAN GELAP DI INDONESIA
Belakangan ini sedang marak-maraknya warga negara asing yang berdatangan ke Indonesia. Sebenarnya tidak menjadi persoalan jika warga negara asing yang datang ke negeri ini telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan secara legal. Masalahnya adalah mereka berdatangan ke Indonesia tanpa memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku. Serbuan warga negara asing ilegal ke Indonesia ini tentu melanggar aturan dan ketentuan Undang-undang. Motif kedatangan mereka kebanyakan adalah untuk mencari penghidupan yang lebih baik di Indonesia.
Kedatangan imigran gelap ke dalam negeri tentu akan menimbulkan dampak tertentu baik secara sosial, budaya, dan perekonomian. Misalnya saja kultur dan budaya baru yang dibawa oleh imigran ke Indonesia. Budaya tersebut bisa saja memiliki kesesuaian terhadap budaya bangsa, atau malah sebaliknya. Potensi timbulnya konflik sosial juga akan semakin tinggi dengan kedatangan warga asing di sekitar kehidupan masyarakat. Konflik tersebut dapat ditimbulkan dari berbagai macam perbedaan latar belakang, budaya, agama, ras, dan lain sebagainya. Belum lagi dampak ekonomi yang ditimbulkannya. Mengingat warga masyarakat pribumi tengah dilanda masalah perekonomian yang rumit seperti masalah pengangguran dan lain sebagainya. Kedatangan imigran gelap tentu secara langsung dan bertahap akan menambah jumlah angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Keadaan semakin memburuk dengan adanya campur tangan dari oknum pemerintah yang memfasilitasi kedatangan mereka ke Indonesia.
Jika mengacu pada hukum internasional terkait dengan imigran ilegal, mereka tetap memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan baik dari otoritas negara yang didatanginya. Meskipun begitu, sanksi tegas tentu harus diberlakukan misalnya dengan peringatan sampai pemulangan ke negara asalnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah pemahaman terhadap kepastian hukum internasional bagi para imigran gelap agar mereka mendapatkan perlakuan yang layak. Namun pada kenyataannya, banyak negara-negara yang menerapkan hukum yang berlaku di negaranya terhadap imigran gelap yang tertangkap. Lagi-lagi tindakan tegas harus diterapkan dalam mengantisipasi serta menanggulangi para imigran gelap ini tanpa mengurangi hak-hak dasar mereka sebagai manusia

MENINJAU PROBLEMATIKA KEMISKINAN DI SEKITAR KEHIDUPAN MANUSIA
Kemiskinan adalah segmentasi tingkat pendapatan terendah dari warga masyarakat dalam sebuah entitas negara. Dalam tinjauan ekonomi, kemiskinan dapat diartikan sebagai sebuah ketidakberdayaan dalam memenuhi keterbutuhan hajat hidup secara layak. Masalah sosial ini merupakan akar dari semua masalah sosial yang ada di masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan maraknya tindak kriminalitas yang dipicu oleh masalah ekonomi. Jika perut terasa lapar, maka otak akan sulit untuk berpikir jernis dan logis. Desakan kebutuhan perut kian menjadi sehingga membuat orang memilih untuk melakukan tindakan kriminal demi memenuhi hajat hidupnya. Karenanya kemiskinan adalah suatu problematika yang tidak bisa dianggap remeh temeh apalagi tidak penting.
Kemiskinan adalah fenomena sosial yang penyebabnya sangatlah kompleks dan beragam. Faktor utama penyebab kemiskinan adalah kebodohan. Minimnya pengetahuan dan kesadaran akan pendidikan membuat manusia tak mampu bersaing dan tidak cukup memiliki bekal untuk bertahan hidup. Terlebih lagi jika tidak adanya keterampilan khusus yang dapat menjadi tumpuan demi memenuhi keterbutuhan hidup sehari-hari. Faktor lainnya adalah karena masalah politik, ketiadaan sumber daya, perang, dan lain sebagainya.
Pemerintah telah mengupayakan banyak hal untuk dapat meminimalisasikan angka kemiskinan di negeri ini. Misalnya saja dengan meggiatkan program kewirausahaan, membuka lapangan pekerjaan, memberikan penyuluhan keterampilan, beasiswa pendidikan gratis, dan lain sebagainya. Upaya-upaya tersebut merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Meskipun terdapat ungkapan pesemistis yang menyatakan bahwa program pengentasan kemiskinan adalah program yang paling muskil untuk dilakukan. Karena kemiskinan dan orang-orang miskin akan selalu ada dimanapun dan di zaman apapun. Namun setidaknya upaya meminimalisasikan serta menekan angka kemiskinan harus tetap dilakukan demi sejahteranya rakyat pada sebuah negara.
Hal tersebut tentu harus didukung pula oleh perilaku dan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pengentasan kemiskinan. Misalnya saja dengan tidak bermalas-malasan dalam bekerja, meningkatkan kualitas hasil kerja dalam profesi yang digeluti, tidak mudah menyerah, selalu ingin belajar, dan lain sebagainya. Dalam hal pemenuhan keterbutuhan sehari-hari masyarakat juga tidak perlu menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Pengeluaran sebaiknya hanya dilakukan untuk hal-hal yang sifatnya primer dan mendesak saja. Dengan kata lain, bijak dalam mengelola keuangan adalah kunci sejahteranya kehidupan.

PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK PERGUNJINGAN DALAM INTERAKSI SOSIAL
Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter.  Sebenarnya, mengapa dan bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.
Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.


Lampiran 2
Materi Konseptual
A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi
1.   Pengertian Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses suatu fenomena alam dan sosial. Teks eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Pertanyaan bagaimana membutuhkan jawaban berupa deskripsi, sedangkan pertanyaan mengapa membutuhkan jawaban proses sebab-akibat terjadinya femomena alam atau sosial tersebut. Teks eksplanasi termasuk teks nonfiksi, sehingga penyajiannya harus berdasarkan fakta yang sebenarnya.
Teks eksplanasi menjelaskan hubungan antara logika dan peristiwa. Teks eksplanasi sering ditulis untuk menjelaskan fenomena alam seperti terjadinya pelangi, tanah longsor, banjir. Eksplanasi juga dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Teks eksplanasi ini bertujuan untuk menjelaskan serangkaian proses dari suatu gejala secara alamiah, fenomena alam, ataupun sosiolkultural.
Teks eksplanasi dapat ditulis secara sederhana dan kompleks. Ditulis kompleks apabila dalam penjelasan hubungan sebab akibat disisipi deskripsi atau cerita sebagai penjelas. Dalam teks eksplanasi kompleks terdapat langkah atau tahapan-tahapan selanjutnya yang tersusun secara runtut. Susunan yang runtut menjadikan teks eksplanasi lebih akurat dalam menjelaskan suatu fenomena.

2.    Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki cirri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya. Adapaun cirri-cirinya sebagai berikut.
a.       Struktur terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interprestasi
b.      Memuat informasi sesungguhnya atau fakta
c.       Memuat informasi bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan
d.      Menjelaskan suatu kondisi atau fenomena
                                 
Memahami informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi isi pokok teks eksplanasi dengan memperhatikan ciri teks eksplanasi. Sedangkan untuk menemukan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi harus disusun berdasarkan fakta yang ada. Fakta-fakta tersebut dapat ditemukan dalam paragraph-paragraf teks eksplanasi. Suatu paragraf eksplanasi dikembangkan berdasarkan gagasan utama atau ide pokok. Gagasan utama adalah gagasan yang dijadikan dasar dalam mengembangan kalimat. Gagasan utama terdapat pada kalimat utama. Kemudian kalimat utama dikembangkan dengan kalimat penjelas, sehingga menjadi satu paragraf. Sedangkan untuk memberikan tanggapan terhadap fenomena alam atau sosial dalam teks ekplanasi harus logis dan sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dijelaskan dalam teks.

B. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi
Pada teks eksplanasi, banyak ditemukan kalimat pasif. Kalimat pasif tersebut dapat diubah menjadi kalimat aktif, begitu sebaliknya. Kaidah untuk membuat kalimat pasif dan aktif adalah sebagai berikut.
1.  Pertukaran pengisi subjek (S) dengan pengisi objek (O)
a.   Gantilah awalan me- (N) dengan di- pada predikat (P)
b.   Tambahkan kata “oleh” di belakang predikat (manasuka)
Contoh:
+    Saudaranya memberi bantuan pada Pak Ahmad.
-          Pak Ahmad diberi bantuan (oleh) saudaranya.
2.  Jika subjek pada kalimat itu berupa kata ganti aku, saya, kami, kita, engkau, kamu, dia, beliau, atau mereka.
a.    Ubahlah letak SPO menjadi OSP
b.    Hapus awalan me-(N) pada predikat, serta
c.    Rapatkan S dengan P tanpa kata pemisah apapun. Jika semula predikatnya mempunyai kata bantu, seperti telah, akan, dapat, atau kata ingkar tidak, kata-kata itu diletakan sebelum S.
Contoh:
+      Saya sedang membaca buku baru pemberian Ayah
-                 Buku baru pemberian ayah sedang saya baca
Menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi harus secara runtut dan sistematis. Pada teks eksplanasi diawali dengan pendahuluan yang berisi pernyataan umum. Kemudian pernyataan umum tersebut dijelaskan oleh beberapa deretan penjelas. Beberapa penjelas tersebut kadang disimpulkan dalam bagian penutup. Selanjutnya, bagian-bagian pokok teks eksplanasi yang sudah tersusun secara sistematis disajikan kembali atau diabstraksikan menggunakan bahasa sendiri.
Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi teks secara jelas dan akurat. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang isi yang terdapat dalam suatu teks. Abstrak umumnya disajikan dalam satu paragraf. Oleh karena itu, mengabstraksi merupakan kegiatan menyajikan kembali secara singkat isi teks. Abstrak harus bersifat informative dan deskrptif. Artinya, setiap informasi yang terkandung harus berdasarkan fakta. Tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak sesuai dengan isi teks.

Materi Prosedural
Dalam mengidentifikasi dan mengonstruksi teks eksplanasi hendaknya tidak secara asal-asalan, namun juga harus disesuaikan dengan prosedur atau langkah-langkah yang sesuai, adapun prosedur mengidentifikasi dan mengonstruksi teks eksplanasi sebagai berikut.
1. Mencermati teks fenomena alam yang diberikan oleh guru
2. Memahami informasi pengetahuan dan urutan kejadian dalam vidio
3. Membaca dan mencermati teks eksplanasi yang diberikan guru
4. Menyusun informasi pengetahuan dan urutan kejadian dalam vidio
5. Menyusun gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi
6. Membaca dan menganalisis teks eksplanasi yang telah dirumuskan gagasan pokok dan fakta pentingnya
c.  Merumuskan dan menyajikan kembali teks eksplanasi menggunakan bahasa sendiri

Materi Metakognitif
Relevansi antara fenomena alam dan sosial, informasi (pengetahuan dan urutan kejadian), gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi, memberikan tanggapan, penyusunan bagian-bagian pokok dan menyajikan kembali teks dalam konteks mengidentifikasi dan mengonstruksi teks eksplanasi dan kemanfaatan pemahaman teks eksplanasi terhadap kehidupan.

Lampiran 3
1.   Kisi-kisi Soal
Instrumen Penilaian Pertemuan 1

a)   Sikap
1)  Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
a)     Nama Satuan Pendidikan    : SMA Negeri 1 Kota Mungkid
b)     Tahun Pelajaran                : 2017/2018
c)      Kelas/Semester                      : XI, Semester 1
d)     MataPelajaran                   : Bahasa Indonesia

No
Waktu
Nama
Kejadian/
Perilaku
Butir Sikap
Sikap Dominan
Positif /Negatif
Ketaatan beribadah
Perilaku syukur
Sikap berdoa
Sikap mengikuti kegiatan keagamaan




























2)  Penilaian Sikap Sosial
Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XI, 1
Materi Pokok     : Mengidentifikasi dan mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi

No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Perilaku
Jumlah Skor
Nilai
Nasionalisme
Integritas
Jujur
Mandiri
Tanggung Jawab


1.             








2.             








3.             









Keterangan:
Skor tiap aspek 1-4
Skor Maksimal                    = 20
N = Jumlah Skor       X 100   =………
       Skor Maksimal

b)     Penilaian Pengetahuan
1.    Kisi-kisi Soal
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
HOTS /LOTS
Instrumen
No
3.3.1   Menyebutkan informasi teks eksplanasi ditinjau dari pengertian, ciri-ciri, fakta dalam teks, dan tanggapan terhadap isi teks eksplanasi



Tes tertulis


Uraian

HOTS



Sebut dan jelaskan pengertian dan ciri-ciri teks eksplanasi!
1


Tes tertulis




Uraian





HOTS
Bacalah teks eksplanasi dengan judul “Proses Terjadinya Banjir” kemukakan pendapatmu mengenai teks tersebut!
2




3.3.2   Menginterpretasikan teks eksplanasi dengan memerhatikan isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik.
Tes Tertulis




Uraian





HOTS





Bacalah teks eksplanasi dengan judul “Meninjau Problematika Kemiskinan di Sekitar Kehidupan Manusia”. Apakah topik dan isi teks tersebut?
3




Tes Tertulis

Uraian
HOTS

Deskripsikan urutan kejadian dan hubungan kausalitas tersebut!
4
3.3.3 Mendeskripsikan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi

Tes Tertulis
Uraian
HOTS
Deskripsikan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi tersebut!
5
2.  Soal
1.  Sebut dan jelaskan pengertian dan ciri-ciri teks eksplanasi!
2.  Bacalah teks eksplanasi dengan judul “Proses Terjadinya Banjir” kemukakan pendapatmu mengenai teks tersebut!
3.  Bacalah teks eksplanasi dengan “Meninjau Problematika Kemiskinan di Sekitar Kehidupan Manusia”. Apakah topik dan isi teks tersebut?
4.  Deskripsikan urutan kejadian dan hubungan kausalitas tersebut!
5.  Deskripsikan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi tersebut!

3.  Kunci Jawaban dan Skor Penilaian Pengetahuan
No
Rambu-rambu Jawaban
Skor
1
Mampu menyebutkan informasi teks eksplanasi ditinjau dari pengertian, ciri-ciri
10
2
Mampu mengemukakan pendapat tentang teks eksplanasi yang dibaca disertai alasan logis dan sesuai dengan permasalahan pada teks
10
3
Mampu menyebutkan topik dan mendeskripsikan isi teks eksplanasi yang dibaca
15
4
Mampu mendeskripsikan urutan kejadian dan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi
20
5
Mampu menemukan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi
15
Skor Maksimal
70

Nilai = (Skor Perolehan/ Skor Maksimal) x 100
.

c)    Penilaian Keterampilan
1.    Soal Penugasan/ Projek
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
HOT/
HOTS
Instrumen
No
4.3.1  Menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi

Tes tertulis






Uraian







HOTS







Bacalah teks eksplanasi dengan judul  disesuai dengan kelompok, susunlah bagian-bagian pokok teks eksplanasi menjadi paragraf yang padu!
 6

4.3.2  Menyajikan kembali informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi
Tes tertulis


 Uraian

HOTS


Buatlah abstraksi teks eksplanasi yang sudah disusun bagian-bagian pokoknya!
7


2.    Soal
1.  Bacalah teks eksplanasi dengan judul  disesuai dengan kelompok, susunlah bagian-bagian pokok teks eksplanasi menjadi paragraf yang padu!
2.  Buatlah abstraksi teks eksplanasi yang sudah disusun bagian-bagian pokoknya!


3.  Lembar Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : XI / …………
Kompetensi     : Menyampaikan peta konsep dalam menyusun ulang tek seksplanasi

No
Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jml Skor
Nilai
Presentasi
Isi Laporan
Kelancaran
Kebahasaan
Keleng kapan
Kesesu aian
Kelogisan
Sistematis
1.    1









2.    2









3.    3









Keterangan pengisian skor
4.  Sangat tinggi
3.  Tinggi
2.  Cukup tinggi
1.  Kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24)  X100

4.    Lembar Penilaian Produk
LEMBAR PENILAIAN HASIL MENULIS ULANG TEKS EKSPLANASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program  : X /
Kompetensi      : ...............................................
No
Nama
Penilaian Hasil Mencipta Resensi

Jum Skor
Nilai
Unsur
Struktur/ Kaidah
Isi
Fakta penting
Gagasan
Topik
Pernyataan umum
Sebab akibat
Interprestasi
1










2










Keterangan pengisian skor
Nilai tiap aspek          : 1- 5
Skor Maksimal            : 35
Nilai :  Jumlah Skor Perolehan/ Skor Maksimal   X 100


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi

INTUISI Karya Anggun Fitria Anindhi Deretan lampu benderang Menerangi sejengkal langkah tak goyah Bukan puncak namun perjalanan ...