Rabu, 01 November 2017

Materi Bahasa Indonesia Kelas XI SMA

TEKS EKSPLANASI

A.    Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi
1.   Pengertian Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses suatu fenomena alam dan sosial. Teks eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Pertanyaan bagaimana membutuhkan jawaban berupa deskripsi, sedangkan pertanyaan mengapa membutuhkan jawaban proses sebab-akibat terjadinya femomena alam atau sosial tersebut. Teks eksplanasi termasuk teks nonfiksi, sehingga penyajiannya harus berdasarkan fakta yang sebenarnya.
Teks eksplanasi menjelaskan hubungan antara logika dan peristiwa. Teks eksplanasi sering ditulis untuk menjelaskan fenomena alam seperti terjadinya pelangi, tanah longsor, banjir. Eksplanasi juga dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Teks eksplanasi ini bertujuan untuk menjelaskan serangkaian proses dari suatu gejala secara alamiah, fenomena alam, ataupun sosiolkultural.
Teks eksplanasi dapat ditulis secara sederhana dan kompleks. Ditulis kompleks apabila dalam penjelasan hubungan sebab akibat disisipi deskripsi atau cerita sebagai penjelas. Dalam teks eksplanasi kompleks terdapat langkah atau tahapan-tahapan selanjutnya yang tersusun secara runtut. Susunan yang runtut menjadikan teks eksplanasi lebih akurat dalam menjelaskan suatu fenomena.

         2.      Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki cirri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya. Adapaun cirri-cirinya sebagai berikut.
a.       Struktur terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interprestasi
b.      Memuat informasi sesungguhnya atau fakta
c.       Memuat informasi bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan
d.      Menjelaskan suatu kondisi atau fenomena
                                 
Memahami informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi isi pokok teks eksplanasi dengan memperhatikan ciri teks eksplanasi. Sedangkan untuk menemukan gagasan pokok dan fakta penting dalam teks eksplanasi harus disusun berdasarkan fakta yang ada. Fakta-fakta tersebut dapat ditemukan dalam paragraph-paragraf teks eksplanasi. Suatu paragraf eksplanasi dikembangkan berdasarkan gagasan utama atau ide pokok. Gagasan utama adalah gagasan yang dijadikan dasar dalam mengembangan kalimat. Gagasan utama terdapat pada kalimat utama. Kemudian kalimat utama dikembangkan dengan kalimat penjelas, sehingga menjadi satu paragraf. Sedangkan untuk memberikan tanggapan terhadap fenomena alam atau sosial dalam teks ekplanasi harus logis dan sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dijelaskan dalam teks.

B.   Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan sebab akibat, dan diakhiri dengan interprestasi.
1.    Pernyataan umum
Pernyataan umum dalam teks eksplansi berupa pernyataan umum tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya, atau proses terbentuknya.
2.    Urutan sebab akibat
Urutan sebab akibat merupakan penjelasan proses keberadaan atau proses terjadinya sesuatu yang disajikan secara runtut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir. Urutan sebab akibat dalam teks eksplanasi dapat dinyatakan dengan kategori nomina dan verba.
a.   Kategori nomina dinyatakan dengan konjungsi.
Misalnya: akibat, sehingga, akibatnya, hasilnya, sebagai akibat, ketika, jadi, sebab, karena.
b.   Kategori Verba, terdiri atas:
-          Kata kerja material
Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat dilihat secara nyata.
Misalnya: Menggambarkan, Membentuk, Melebur, Menggantikan, Mengeras, Berubah, Memecahkan.
-          Kata kerja relasional
Kata kerja rasional lebih menekankan pada kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap.
Misalnya : - akibat, menjadi             - sebelum, sebagai
                       - Ketika, menjadi             - Jika, maka
                       - sehingga, menghasilkan
2.    Interprestasi
Interprestasi berisi kesimpulan atau pernyataan tentang topiik atau proses yang dijelaskan.

C.   Kaidah Kebahasaaan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi berbeda dengan teks yang lain. Teks ini memiliki ciri dan kaidah kebahasaan yang bisa membedakan dengan teks yang lain. Ciri kebahasaan yang sering muncul dalam teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1.    Kata serapan
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.
-          Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik beku. Kata titik beku merupakan arti kata freezing point. Kata freezing point merupakan kata bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
-          Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti hidrologi . Kata hidrologi berasal dari kata bahasa Inggris hydrology.
2.    Konjungsi
Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal.
a.   Konjungsi eksternal
Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau ), perbandingan (contoh: tetapi, sementara ), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun ).
Contoh:
Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas.
c.    Konjungsi internal
Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: *selain itu, di samping itu, lebih lanjut ), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain ), waktu (contoh: pertama, kedua … , kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya ).
Contoh:
Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas.
Akan tetapi, teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi eksternal.
3.    Hubungan sebab-akibat
Hubangan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda.
Contoh:
Butir-butir air turun ke bumi karena gravitasi. (dengan konjungsi)
Butir-butir air turun ke bumi disebabkan oleh gravitasi. (dengan kata kerja)
Penyebab butir-butir air turun ke bumi adalah gravitasi. (dengan kata benda)  

Kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
a.   Sering menggunakan istilah-istilah ilmiah
b.   Banyak menggunakan kata kerja material dan rasional
c.    Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, contohnya: kemudian, sebelum, setelah, jika, bila, sehingga

D.   Pola Pengembangan dalam Menyusun Teks Eksplanasi
1.    Pola Pengembangan Sebab Akibat
Teks eksplanasi untuk menjawab kata tanya mengapa digunakan untuk menjelaskan sebab akibat terjadinya sesuatu. Pola pengembangan sebab akibat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial budaya dalam teks eksplanasi.
2.    Pola Pengembangan Proses
        Teks eksplanasi dapat digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena. Pola pengembangan proses biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana suatu fenomena terjadi?
Pola pengembangan proses dapat digunakan dengan langkah-langkah berikut.
a.   Mengetahui perincian secara menyeluruh.
b.   Membagi proses menurut tahapan-tahapan kejadian.
c.    Menjelaskan setiap urutan ke dalam detail-detail yang tegas sehigga pembaca dapat melihat sluruh proses dengan jelas.

E.   Menyususn Teks Eksplanasi
1.     Menentukan Topik
Topik yang digunakan harus difokuskan secara terperinci agar pokok bahasan menjadi suatu teks yang padu. Topik digunakan penulis untuk mengembangkan dan menjabarkan uraianya.
Beberapa aspek yang harus diperhatian dalam menentukan topik:
a.   Topik Menarik
b.   Topik sesuai dengan Bidang Studi Penulis
c.    Topik jarang ditulis orang
2.    Menentukan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan merupakan titik tolak seluruh kegiatan menulis. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjutnya.
3.    Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber
Data merupakan bagian penting dalam teks eksplanasi. Data berasal dari bahan yang dikumpulkan untuk mengkaji sebuah topik tulisan. Tetapi data tersebut harus dipersempit untuk memusatkan perhatian pada suatu masalah.
4.    Menyusun Kerangka Teks
Kerangka dalam penyususnan teks digunakan sebagai pola dasar yang akan dikembangkan menjadi suatu teks utuh. Dengan membuat kerangka teks, penulis dapat menyusun kerangka secara teratur. Ada beberapa manfaat membuat kerangka karangan, yaitu.
a.   Mempermudah pembahasan tulisan
b.   Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal
c.    Memudahakan penulis mencari materi tambahan
d.   Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
e.   Memudahkan penulis mencapai klimaks berbeda-beda
Contoh kerangka karangan teks eksplanasi
Topik         : Penyebab banyaknya glandangan dan pengemis di kota-kota besar.
Tujuan: Mengetahui penyebab dan alasan munculnya gelandangan dan pengemis di kota besar.
Kerangka Karangan :
                      1.      Pengertian glandangan dan pengemis
                      2.      Faktor-faktor penyebab glandangan dan pengemis di kota-kota besar
                      3.      Penanganan glandangan dan pengemis di kota-kota besar.
5.    Mengembangkan Kerangka Menjadi Karangan Eksplanasi
         Kerangka karangan dikembangkan dengan data dan referensi yang telah dikumpulkan. Dengan menggunakan data dan kerangkan yang sudah dibuat, kegiatan menulis teks eksplanasi dapat dilakukan dengan kreatif, mengalir, dan nyata. Data yang telah dikumpulkan juga berfungsi agar kerangka tidak menumpuk dengan permasalahan lain. Oleh karena itu, pengembangan kerangka menjadi suatu karangan harus sistematis dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.

Sumber: Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 edisi revisi 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi

INTUISI Karya Anggun Fitria Anindhi Deretan lampu benderang Menerangi sejengkal langkah tak goyah Bukan puncak namun perjalanan ...